Minggu, 12 Februari 2012

My Summary KH. Hasan Abdullah Sahal 13-02-2012

Hemat waktu, tenaga, uang, disiplin, untuk barokah.

Orang kalau yang dipikir satu, waktu itu terasa lama.

Ilmu paling penting manfaatnya, barokahnya, bukan banyaknya, bukan tingginya.

Selama mic di tangan saya, saya menang. (Hwa3x).
→kebenaran ini subjektif

Kita telah membina peradaban sejak th 1926. Dengan konsepnya pak Kyai. Bukan diknas, pbb, unesco, IKIP, dll. Saat Kyai tidak ada, nilai-nilai itu diwariskan.

Orang boleh berganti, tapi nilai, kultur, struktur tidak boleh berubah.

Kalau saya mati, bukan berarti kalah membina peradaban, tapi belum selesai.
Insyaallah, revival of Islam.

Pak Sahal: kita senang melihat pondok ini maju. Kira-kira orang lain senang (seperti kita) tidak, ya...?
Pak Zar: tidak.

2 kelompok:
1. Tidak senang→karena tidak memdapat apa-apa.
2. Senang→karena mendapat sesuatu.
Na'udzubillah kita termasuk dari 2 ini.

Hukum sosial mengadili. (Alaaa...h! Pemalas makannya banyak!)

Al insaanu madaniyyun bith thab'i.

Ada tuntunan ada tuntutan.
→ada tuntunan mengajar yang baik, maka dituntut mengajar dengan baik.

Gerakan apa saja, kedisiplinan itu mutlak.
Tidak ada kemajuan tanpa kedisiplinan, tidak ada kedisiplinan tanpa keteladanan.

Sopir ngantuk atau tidak? Kalau ngantuk, berhenti.
Ngantuk nyetir, berarti niat ingin membunuh.
Sama juga orang maksa orang nyetir, niat bunuh sopir sekalian.

Semakin tua semakin takut mati.
Karena merasa 'zaad'nya sudah cukup atau tidak.

Berdoa, mendoakan, minta doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar